PRINSIP KERJA  HF TRANSCEIVER PESAWAT UDARA

 Prinsip Kerja HF Transceiver Pada Pesawat Udara

        Sebelum kita mempelajari bagaimana prinsip kerja dari HF Transceiver, saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu.

NAMA : ALIFIAN RIZQY MUHAMMAD

KELAS : XII-A2

ABSEN : 7

SEKOLAH : SMK PENERBANGAN DHARMA WIRAWAN

Saya akan memperkenalkan sedikit masalah tentang radio navigasi yang terdapat di pesawat. Ternyata pesawat memiliki sebuah radio yang digunakan untuk komunikasi antara pesawat dengan Ground Station (Bandara). Saat di udara pesawat selalu berkomunikasi dengan ATC (Air Traffic Control) sampai pesawat mendarat di tempat tujuan, dengan “clearance” yang disetujui oleh pihak ATC. Bila sudah disetujui maka pesawat bisa bergerak sesuai yang dibutuhkan. Berikut ini akan dijelaskan komunikasi pesawat tang terdiri dari HF, VHF, dan UHF (yang digunakan untuk pesawat militer saja).

A.   Sistem komunikasi pesawat Casa CN-235.

Sistem Radio Komunikasi yang terpasang di pesawat terbang Casa CN-235 digunakan untuk komunikasi pada saat terbang antara Pesawat dengan Ground station, Pesawat dengan pesawat atau sesama crew operator di dalam pesawat.

 

1.    Sitem Radio komunikasi terdiri dari:

a.     Radio High Frequency (HF) untuk komukasi jarak jauh pesawat ke ground station atau pesawat dengan pesawat menggunggunakan frekuensi antara 2 Mhz - 30 Mhz.

 

b.    Radio Very High Frequency/Ultra High (VHF/UHF)  Frequency untuk komunikasi jarak pendek pesawat ke pesawat atau pesawat ke ground station  dengan frekuensi 30 Mhz –  399.375 Mhz.

 

c.     Interphone digunakan untuk komunikasi antar crew di dalam pesawat.

 

2.    Komponen Radio HF terdiri dari:

§   Transceiver.

§   Antenna coupler unit

§   Dua control units

§   Antenna

§   Workstation comm.

§   Workstation.

 

a.       Model pengoperasian Radio HF

1)        Upper sideband voice (USBV)

2)        Lower sideband voice (LSBV)

 

b.      Komponen  Transceiver.

1)             Dua electrical receptacles

2)             Dua fibre optic receptacle.

3)             Tiga coaxial receptacles

Gambar 1 Komponen Radio HF








Gambar 2 komponen Transceiver

a.       Cara kerja Tansceiver.

Ø  Power yang digunakan 28 Volt DC. 

Ø  Pada saat menerima, Transceiver menerima radio signal dari antena coupler unit signal dirubah dari Radio Frequency (RF) ke signal audio saat pada mode operasi signal dikirim dari Transceiver ke Integrating system.

Ø  Pada posisi transmit, Transceiver merubah signal audio ke Radio Frequency  (RF) signal selanjutnya dikirim ke Antena Coupler.


Gambar 3 Transceiver blok diagram

 

a.      Antenna Coupler Unit.

 

Antena coupler bagian dari  Coupler radio HF terdiri dari:

§   An electrical receptacle

§   Two fibre optic receptacles

§   A coaxial receptacle

§   A carrying handle.

 

Antena Coupler menggunakan power listrik 28 V DC, unit terdiri rangkaian listrik untuk mengontrol tahanan inpendasi agar sesuai dengan radio frekuensi di Transceiver untuk menjaga power Radio frekuensi tetap maksimum.

Gambar 4 blok diagram Antena Coupler

e.       Control Unit.

Terdapat dua Control Unit pada sistem radio HF yang terpasang di Center Cosole PanelControl Unit  menggunakan power 28 Volt DC.Control Unit untuk megontrol pengoperasian radio HF unit.

Gambar 5 control unit

f.       Antena HF. 

Antena adalah Aluminium Alloy Sliding Tube yang berfungsi menerima dan memancarkan energi radio frekuensi yang terhubung dengan Antena Coupler melalui Coaxial Cable. Antena terpasang di Dorsal Fin Fairing. Antena HF menggunakan aliran listrik 28 Volt DC.


Gambar: 6  HF Antena

Gambar:7 Blok diagram sistem komunikasi HF

 

 

f.       Pengoperasian HF.

Terdapat  delapan cara pengoperasian HF.

·           Manual mode

·           Chanel mode

·           Scan mode

·           Maritim mode

·           Program mode

·           Emergency mode

·           Test mode.

·           Standby mode.

 

1)        Manual Mode.

              Manual mode digunakan untuk pengoperasian sederhana hanya memancarkan dan menerima frequensi. Ada tiga bagian dari Manual Mode yaitu : Voice, Data dan CW operation

 

2)        Chanel mode.

       Chanel mode untuk pengoperasian program yang sudah di  diinginkan.

 

3)        Scan Mode.

              Pada Scan Mode terdapat 1 sampai dengan 10  channels yang telah diprogram, Crew mengoperasikan sesuai program yang dipilih.

 

4)        Maritim Mode.

              Pada maritim mode terdapat 176 channels maritim jaringan radio telephone yang bisa diakses.

 

5)        Program Mode.

              Program mode untuk memasukkan channel data ke Memory Transceivermemory dapat menyimpan 99 channels.

 

6)         Emergency mode.

              Frekuensi International HF adalah 2182 kHz dan 8364 kHz yang telah diprogram ke dalam Transceiver memory. Pada kondisi darurat dapat digunakan salah satu dari frekuensi tersebut.

 

7)        Self Test mode.

       Self test mode untuk tes sistem pemancaran dan penerimaan selanjutnya hasil tes sistem diterima di control unit. Bila penunjukan tidak ada kesalahan pada Control Unit maka sistem bekerja dengan baik.

 

8)        Standby mode.

              Pada Standby Mode, audio mati, untuk standby mode disini cursor penunjukan OPR  dan control Value menunjukan standby.








Comments